



Ia membangun replika bahtera Nabi Nuh dengan mengutip kisah dari Injil. Impian ini sudah dimiliki Huibers sekitar 20 tahun silam dan mengandaikan jika banjir besar menenggelamkan negara yang berjuluk Kincir Angin itu.
Berdasarkan legenda dalam Injil, bahtera ini dibuat untuk melindungi keluarga Nabi Nuh, dan dua jenis dari setiap hewan yang ada di muka bumi saat banjir melanda selama 40 hari 40 malam.
Bahtera replika yang dibangun Huibers konon ukurannya sama dengan bahtera asli milik Nabi Nuh. Panjangnya sekitar 450 kaki dan lebarnya sekitar 75 kaki.
Ini adalah bahtera kedua milik Huibers. Pada tahun 2007, ia menyelesaikan bahtera dengan skala setengan dari versi yang lebih besar. Ada beberapa konsesi yang disesuaikan di masa modern ini. Dalam kisah itu, bahtera Nuh dibuat dari pohon gopher wood sementara Huiber menggunakan pohon pinus Swedia.
Huiber mengatakan hal itu boleh saja karena menurut Injil, Tuhan meminta Nuh membuat bahtera dari bahan kayu damar. Bahtera milik Huibers ini juga pada sisinya diberi besi.
It`s amazing how nature can be majestic in creation. Creativity of the nature really knows no bounds.
Gyromitra esculenta, one of several species of fungi known as false morels, is an ascomycete fungus from the genus Gyromitra, widely distributed across Europe and North America. It normally sprouts in sandy soils under coniferous trees in spring and early summer. The fruiting body, or mushroom, is an irregular brain-shaped cap dark brown in colour which can reach 10 cm high and 15 cm wide, perched on a stout white stipe up to 6 cm (2.4 in) high. Although potentially fatal if eaten raw, Gyromitra esculenta is a popular delicacy in Scandinavia, Eastern Europe, and the upper Great Lakes region of North America.
Allow me to introduce to you one of the more unusual members of Kingdom Fungi, the Bleeding Tooth Fungus, or Hydnellum peckii which goes by various names often referring to juice or blood. This fungus can be found in North America where it is more common in the Pacific Northwest and resides mostly in coniferous forests. The Bleeding Tooth also makes appearances in Europe and has recently been discovered in both Iran and Korea. Upon a first glimpse of the bleeding tooth fungus, one may dismiss the ruby-red liquid as the blood of some poor forest creature splattered across the white mushroom cap. When inspected more closely, it becomes obvious that the fungus is oozing liquid through its own small pores.
A star-shaped mushroom, called the Devil's Cigar (Chorioactis geaster) is one of the world's rarest fungi. It's also known as the Texas star. These fungi had been detected only in central Texas, two remote locations in Japan, and most recently in the mountains of Nara. The Devil's Cigar is a dark brown cigar-shaped capsule that transforms into a tan-coloured star when it splits open to release its spores. It is also one of only a few known fungi that produce a distinct whistle sound when releasing its spores.
Turkey tails are possibly the most common mushroom you will find. They are saprobic growing everywhere on dead or rotting stumps and branches. As "versicolor" may suggest, they are very variable in color. Their uses are mainly medicinal and decorative. They can have great beauty. They dry easily to become leathery tough. I have seen them used by artists in various assemblages and even as jewelry. They also can be used to make blue and green dyes for wool and other fabrics.
Entoloma hochstetteri is a species of mushroom found in New Zealand and India. The small mushroom is a distinctive all-blue colour, while the gills have a slight reddish tint from the spores. The blue colouring of the fruit body is due to three azulene pigments. Entoloma hochstetteri is not edible, but whether or not it is poisonous is unknown. This species was one of six native fungi featured in a set of fungal stamps issued in New Zealand in 2002. It's an 'Alice in Wonderland' dreams coming true .
the Dog Stinkhorn arises from a white or pale yellow "egg" and is covered by a fetid slime. Mmmmm. Not surprisingly the edibility is listed as "of no interest". Elsewhere I read that the slime attracts flies which pick up the mushroom's spores and deposit them elsewhere helping to spread this one around. I found two in my side bed, one next to a small rhubarb and one near the highbush cranberry. These are about the size of your pinky in length and diameter but some text says they can get several times that size. Strange critter indeed.
No, you're not hallucinating; you really are seeing bright green mushrooms, but if you are partial to the odd magic mushie, these images won't faze you in the slightest.
Setiap kali Kay Underwood tertawa, otot-otot tubuhnya lumpuh seketika. Dalam kondisi itu, wanita 22 tahun ini akan sulit menggerakkan tubuhnya, meski matanya bisa melihat dan telinganya mendengar.
Seperti dikutip dari laman Guardian, pada akhir 2008, mahasiswi arsitektur ini didiagnosis menderita cataplexy. "Aku bisa terjatuh lemas 40 kali dalam sehari gara-gara tertawa," ujar Kay. Kelumpuhan baru hilang ketika emosinya kembali stabil.
Kay pertama kali mendapat serangan lumpuh mendadak ini saat kuliah semester awal. "Saat itu aku sedang di dapur bersama seorang teman. Saat sedang tertawa lepas, aku tiba-tiba terjatuh ke lantai. Aku bisa mendengar dan melihat, tapi aku tak bisa bergerak," ujarnya.
Tak hanya saat tertawa, Kay juga bisa lumpuh sesaat ketika merasakan emosi berlebih seperti menangis, terlalu gembira, terkejut, malu, dan ketakutan. Bahkan, Kay bisa terjatuh saat mendengar pria menyatakan cinta.
"Pasien saya yang lain malah lumpuh ketika orgasme," kata Dr Andrew Hall, konsultan anestesi, perawatan intensif, dan gangguan tidur di Leicester General Hospital, rumah sakit tempat Kay menjalani sejumlah terapi medis.
Dr Andrew mengatakan, dunia medis belum berhasil mengungkap penyebab sakit ini. Sejumlah pakar medis menduga adanya faktor genetik. Namun, ada pula yang berpikir bahwa itu terjadi akibat gangguan autoimun atau kerusakan otak yang dipicu infeksi parah. Belum ada obat yang bisa menyembuhkannya.
Penyakit ini mungkin tidak mematikan, tapi cukup berbahaya ketika penderita terjatuh di lokasi yang tak aman. "Aku selalu berpikir, bahaya bisa menyerang kapan saja. Aku tak pernah tahu apa ada kaca di sekitarku," ujarnya yang sempat frustasi dengan kondisinya.
"Setiap sudut bisa mendatangkan bahaya untukku. Secangkir teh di tangan juga bisa berbahaya," Kay menambahkan. "Coba bayangkan ketika serangan itu muncul saat aku sedang bersepeda atau mengemudi."
Setelah melakukan perjalanan lebih dari 30.000 kilometer dan menyeberangi 14 negara di 4 benua, mobil berbahan bakar sel hidrogen Mercedes-Benz F-Cell akhirnya finish juga di Stuttgart, Jerman.
3 Unit Mercedes-Benz B-Class F-CELL berbahan bakar hidrogen ini memulai perjalanan mengelilingi dunia pada akhir Januari 2011 lalu, mengawali perjalanan di Stuttgart.
Touring keliling dunia ini dilakukan selain untuk merayakan hari jadi Mercedez ke-125 juga sebagai kampanye kendaraan ramah lingkungan yang dilakukan Mercedes-Benz. Demikian seperti dilansir situs resmi Daimler, Sabtu (4/6/2011).
Dengan keliling dunia ini, Mercy ingin menunjukkan kalau mobil ramah lingkungan pun cukup layak untuk dijadikan kendaraan sehari-hari meski harganya saat ini masih sangat mahal untuk dikembangkan.
"Dengan berkeliling dunia dengan F-Cell kami telah menunjukkan, era mobil bahan bakar hidrogen telah datang. Sekarang pembangunan infrastruktur stasiun pengisian hidrogen harus dipercepat. Karena dengan banyaknya stasiun pengisian bahan bakar hidrogen, memungkinkan pengendara mobil untuk memperoleh manfaat dari keuntungan dari teknologi ini, jarak jelajah yang tinggi, waktu pengisian bahan bakar yang pendek dan tentunya tanpa emisi," kata Chairman of the Board of Management and Head of Mercedes-Benz Cars Dieter Zetsche.
Sejauh ini hanya ada sekitar 200 stasiun bahan bakar hidrogen di seluruh dunia. Dan berdasarkan perhitungan para pakar dengan 1.000 stasiun bahan bakar hidrogen, barulah bisa mencukupi kebutuhan di Jerman saja.
Sehingga Mercedes-Benz berharap di masa depan, para pengendara di seluruh dunia akan dapat mengisi bahan bakar dengan hidrogen sama seperti yang mereka lakukan hari ini dengan bensin dan diesel.
3 Mercy F-Cell sedang melaju di Xi'an China.
Tercatat selama di perjalanan mengelilingi dunia, hanya ada satu hambatan yang diterima mobil berbahan bakar ramah lingkungan ini. Itu pun bukan hambatan teknis dari mobil, melainkan karena kecelakaan yang terjadi di Kazakhstan. Tentunya kecelakaan ini bisa terjadi pada mobil jenis apa pun.
VIVAforum – Aneh dan Lucu
The world's famous Manneken Pis statue in Brussel changes clothes 2-3 times a week. His outfits are always interesting and attention-grabbing.